Inspirasi lewat Cerita - Kisah Sahabat Rasulullah, Mu'adz Bin Jabal r.a (Imam para Ulama) - Bag 1
Adik-saudara termuda yg baik, kembali lagi menggunakan kisah Islami. Kali ini akan berkisah mengenai seseorang sahabat Rasulullah Saw. Yang bernama Mu'adz bin Jabal. Mari saudara termuda-adik kita baca saja ayo kisahnya dan semoga menginpirasi saudara termuda-adik yah...
Kisah Mu'adz bin Jabal r.A
Mu'adz bin Jabal dilahirkan 20 tahun sebelum Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Madinah. Ia adalah seorang pemuda yang rupawan lemah lembut perangainya berakhlak mulia, dan pribadinya selalu dihiasi dengan sifat rendah hati.Sejak masuk Islam, Mu'adz bin Jabal selalu menemani Rasulullah pulang kemana saja beliau pergi. Ia tumbuh dan akbar dibawah bimbingan Rasulullah, hingga akhirnya dia menjadi seseorang ahli hadits & mempunyai nalar yg cerdas.
Kisah para teman Nabi |
Hal pertama yg dilakukan Rasulullah ketika hingga pada Madinah adalah membangun masjid. Dengan hati yg penuh keikhlasan & kebahagiaan, sahabat Mu'adz bin Jabal turut membangun pembangunan masjid ini.
Setelah menciptakan masjid terselesaikan, Rasulullah menguatkan ikatan tali persaudaraan sesama kaum Muslimin pada Madinah, antara kaum Anshar Madinah dan kaum Muhajirin Mekkah. Dalam ikatan persaudaraan ini, Rasulullah mempertemukan Mu'adz bin Jabal dengan Abdullah bin Mas'ud.
Sang Mujahid
Adik-adik, dalam menyebarkan agama Islam, sahabat Mu'adz bin Jabal memiliki peran yang besar. Pada tahun ke-2 Hijriyah, ketika Perang Badar, Mu'adz bin Jabal beserta kaum Muslimin berjuang dengan penuh semangat di medan perang.Hingga Allah SWT mengabadikannya di dalam Al-Quran :
"Sungguh Allah sudah menolong kamu pada peperangan Badar. Padahal waktu itu engkau adalahorang-orang yang lemah. Karena itubertakwalah pada Allah, supaya engkau mensyukuri-Nya." (Q.S: Ali Imran: 123).
Saat perang Badar terjadi, Mu'adz bin Jabal ketika itu masih berusia 20 tahun.
Kemudian tahun berikutnya, dalam tahun ke-tiga Hijriyah, terjadi perang Uhud. Pada peperanagan kali ini, kekalahan menimpa kaum Muslimin. Kekalahan ini dampak kelicikan kaum Munafik Madinah. Akan namun, sahabat Mu'adz tetap teguh, pantang menyerah, dan selalu menemani Rasulullah Saw. Pada berjihad pada medan perang.
Kisah para teman Nabi |
Dan banyak peperangan yg lain yang teman Mu'adz ikut bertempur, seperti perang Khandaq, dimana seluruh gerombolan musuh mengepung kota Madinah, Mu'adz bin Jabal termasuk orang yang tabah, tegar & berfikiran jernih menghadapi situasi yang mencekam itu. Setiap peperangna yg terjadi, Mu'adz bin Jabal selalu ikut dan menemani Rasulullah Saw. Dengan gagah berani, beliau selalu berada di garis terdepan.
Hakim pada Negri Yaman
Suatu hari, Rasulullah Saw. memberi kepercayaan penuh kepada Mu'adz bin Jabal untuk mengurusi umat Islam di Yaman. Ia diutus kesana untuk menjadi hakim dan membimbing mereka.Sebelum berangkat, Rasulullah Saw. Memberi nasehat dan lalu bertanya pada Mu'adz.
"Wahai Mu'adz, menggunakan apa engkau akan tetapkan suatu perkara?" Mu'adz menjawab, "Aku akan menggunakan kitab Allahdanquot;
Rasulullah Saw. Kemudian bertanya lagi, "Jika kamu tidak menemukan di kitab Allah?" Mu'adz menjawab, "Aku akan memakai sunnah Rasulullah Saw."
Rasulullah Saw. Bertanya pulang, "Jika kamu tetap tidak menemukannya di sunnah Rasulullah Saw.?" Mu'adz menjawab, "Aku akan berijtihad menggunakan akalku dan tidak akan berlebih-lebihan."
Mendengar jawaban cerdas Mu'adz ini, Rasulullah Saw. Merasa bahagia dan kemudian bersabda, "Segala puji bagi Allah SWT. Yg sudah putusan bulat menggunakan utusan-Nya menggunakan apa yg diridhai Rasulullah Saw."
Tatkala Mu'adz hendak berjalan pulang, Rasulullah berwasiat kepadanya, "Wahai Mu'adz, barangkali kamu tidak akan bertemu aku lagi selesainya tahun ini. Kelak engkau akan melintasi masjid & makamku berada di atasnya (tanah)," ucap Rasulullah menasehati.
Mendengar wasiat Rasulullah Saw. Ini, hati Mu'adz pun tersentuh. Ia murung sampai meneteskan air mata.
Kepribadian Mu'adz bin Jabal
Mu'adz adalah seorang lelaki yang bertakwa kepada Allah SWT. Ia seorang yang alim, zuhud dan juga pendidik yang penuh dengan keikhlasan. Sehingga orang-orang yang mengenal dirinya pun menaruh hormat kepadanya.Mengenai hal ini, Rasulullan Saw. pernah bersabda, "Mu'adz bin Jabal adalah umatku yang paling mengerti mengenai halal dan haram," dan sabda beliau yang lain, "Mu'adz bin Jabal adalah seorang imam para ulama."
Berkat keagungan sifatnya dan kecemerlangannya dalam memberi keputusan aturan yang dimiliki Mu'adz bin Jabal, Abdullah bin Mas'ud memujinya dengan berkata, "Mu'adz bin Jabal merupakan seorangimam yg dapat dijadikan teladan bagi umat Islam, ia patuh kepada Allah SWT. Dan Rasul-Nya. Dan jua selalu berpegang teguh kepada kebenaran."
Lalu salah satu teman bertanya kepada Ibnu Mas'ud, "Wahai Ibnu Mas'ud, sesungguhnya Nabi Ibrahim adalah seseorang imam yg bisa dijadikan teladan. Ia pula patuh kepada Allah SWT. & jua selalu memegang kebenaran."
Ibnu Mas'ud lalu berkata, "Sesungguhnya kita tidak menyamakan Mu'adz bin Jabal dengan Nabi Ibrahim." Kemudian ia melanjutkan dengan bertanya, "Apakah kalian tahu, apa itu imam dan apa itu suri tauladan?" tanya Ibnu Mas'ud.
"Hanya Allah lah yang memahami," jawab mereka. Kemudian Ibnu Mas'ud mengatakan, "Imam merupakan seseorang yang mengajari menusia mengenai kebaikan, sementara suri tauladan merupakan orang yg taat pada Allah SWT. & Rasul-Nya. Sedangkan Mu'adz bin Jabal adalah orang yang mengajari insan tentang kebaikan & juga senantiasa patuh kepada Allah SWT. Dan Rasul-Nya."
Bersambung ke Bagian dua
Komentar
Posting Komentar